Square Enix Berencana Untuk Akuisisi Studio Game Barat

Square Enix baru saja mengungkapkan rencananya untuk membentuk atau mengakusisi studio game terbaru tak lama setelah mengkonfirmasikan untuk menjual developer Barat miliknya.
Pada minggu lalu, Embracer Group mengumumkan bahwa telah menyutujui untuk mengakuisisi sebagian besar kepemilikan studio pengembangan Square Enix Barat dengan nilai kesepakatan sebesar US$300 juta termasuk Crystal Dynamics, Eidos Montreal, Square Enix Montreal dan sebagian besar IP termasuk Tomb Raider dan Deus Ex.
Dalam pernyataan resminya, Square Enix menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan membuat perusahaan tersebut lebih fokus pada investasi blockchain, AI dan cloud. Pada laporan finansial yang baru saja dipublikasikan, publisher Final Fantasy tersebut menjelaskan lebih lanjut alasan menjual studio game tersebut.
Menurut Square Enix, penjualan studio game tersebut akan membantu mencapai pertumbuhan berkelanjutan melalui seleksi dan konsentrasi sumber daya perusahaan, menyelaraskan lebih baik operasi penerbitan luar negeri dengan kantor pusatnya di Tokyo, dan berfokus pada bisnis baru seperti blockchain, AI, dan cloud.
Square Enix juga bermaksud untuk membentuk kembali portofolio Digital Entertainment-nya dengan pembuatan IP baru, mempercepat pengambilan keputusan melalui manajemen grup terintegrasi, dan dengan meningkatkan kemampuan pengembangan game dengan mendirikan studio baru, M&A, dll.
Meskipun mungkin tampak mengejutkan bahwa Square Enix sudah mencari untuk mendirikan studio begitu cepat setelah menjual developer mapan, kemungkinan perusahaan bermaksud untuk mengejar arah yang berbeda yang lebih selaras dengan tujuan perusahaan terbarunya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan bersamaan dengan pengumuman Embracer minggu lalu, Square Enix mengatakan bahwa, ke depan, fungsi pengembangan perusahaan akan terdiri dari studionya di Jepang, Square Enix External Studios, dan Square Enix Collective.
Square Enix juga menambahkan bahwa studio Square Enix secara global akan terus merilis franchise seperti Just Cause, Outriders dan Life is Strange. Pada bulan lalu, Presiden Square Enix menyatakan bahwa studio perusahaan Jepang tidak boleh mencoba membuat game yang ditujukan khusus untuk pemain barat.
Dalam wawancara dengan Yahoo Jepang, Yosuke Matsuda menjelaskan bahwa meskipun game Square Enix sangat penting untuk terjual dengan baik di skala global, akan menjadi kesalahan jika developer Jepang mencoba meniru gaya game barat.