Rainbow Six Siege: Respawning Membantu Pertumbuhan Game, Tapi Tidak Akan Terjadi

Salah satu elemen dalam game tim based Rainbow Six: Siege milik Ubisoft adalah setiap player hanya memiliki satu nyawa per round. Tidak ada respawaning sampai round itu selesai.
Sebelum rilisnya game ini, dan bahkan sampai saat ini, ada orang-orang yang bekerja di Ubisoft menginginkan agar respawning ditambah kedalam game untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tapi hal tersebut tidak akan terjadi, karena akan memberikan dapak negatif pada pengalaman bermain, menurut developer.
Sebuah video yang dibagikan Ubisoft menunjukkan Jead-Baptiste Halle selaku game lead designer ingat bahwa ada orang-orang yang berada pada posisi tinggi di Ubisoft mengatakan respawning akan ditambahkan kedalam Siege, tapi developer sampai saat ini tidak melakukannya.
Halle mengatakan pada awal percobaan Siege tidak terdapat fitur respawning, membuat pemain bergerak, melihat, dan mendengar dengan tensi yang tinggi. Game Director, Leroy Athanassof juga setuju dengan yang dikatakan Halle bahwa tidak adanya respawning akan meningkatkan tensi permainan.
“Jika saya tahu bahwa saya dapat hidup lagi, saya mungkin akan berlarian kesana kemari, menjeajahi peta, dan tertembak tapi saya tidak peduli karena saya tahu akan hidup lagi. Tapi dengan tidak adanya respawning, saya hanya memiliki satu nyawa. dan hal tersebut otomatis membuat tensi permainan seperti apa yang kita cari.”
Athanassoff mengatakan bahwa pada saat produksi Siege, orang-orang mengatakan padanya bahwa respawning dapat membantu popularitas game, tapi ia selalu menjelaskan bahwa itu adalah ide yang buruk dan selalu menolak ide tersebut.
Siege sampai saat ini dapat menarik 50 juta orang. Diawal peluncurannya di tahun 2015 game ini tidak terlalu populer, tapi game ini menjadi salah satu game yang berhasil membalikkan keadaan terbesar dalam beberapa tahun ini.