Nintendo Jelaskan Syarat Developer Game Yang Layak Diakuisisi

Di industri game, mengakuisisi studio developer pihak ketiga adalah komponen kunci untuk sukses. Namun untuk Nintendo, masih menunjukkan keraguannya untuk mengakuisisi studio baru.
Dalam 10 tahun terakhir saja, Microsoft telah melakukan hampir 100 akuisisi untuk membangun nama perusahaan yang kuat di industri. Sony juga telah melakukan sekitar 30 akuisisi dalam 10 tahun terakhir. Sementara Nintendo, masih belum mengakuisisi studio game manapun. Meskipun begitu hal ini berubah pada bulan Januari lalu, ketika Nintendo memutuskan untuk mengakuisisi developer yang berbasis di Kanada, Next Level Games yang mengembangkan game Luigi’s Mansion. Kolaborasi pertama studio game tersebut dengan Nintendo terjadi pada tahun 2005 dengan game sepak bola bergaya arcade, Super Mario Strikers. Sebelum akuisisi ini, pembelian developer game Nintendo yang paling baru dilakukan pada tahun 2007 dengan Monolith Soft, developer dibalik game Xenoblade Chronicles.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, presiden Nintendo saat ini, Shuntaro Furukawa, telah mengungkapkan apa yang dicari perusahaan tersebut pada developer game. Mengenai hal tersebut, Furukawa mengatakan mereka tidak akan “mengakuisisi secara membabi buta” studio game. Ia juga menambahkan bahwa dia tidak percaya “peningkatan” Nintendo akan “meningkatkan nilai hiburan” yang mereka tawarkan. Mengenai akuisisi terbarunya, Furukawa menggambarkannya sebagai kepraktisan untuk kedua studio. Keputusan dibuat agar mereka dapat “bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pengembangan”. Wawancara tersebut mengungkapkan bahwa Nintendo hanya tertarik untuk mengakuisisi studio jika itu akan meningkatkan pengalaman gameplay yang mereka tawarkan.
Deskripsi Nintendo tentang cara mereka memutuskan untuk mengakuisisi studio menarik jika dibandingkan dengan perusahaan besar lainnya di industri game. Baik Microsoft dan Sony bahkan menjadikannya bagian integral dari rencana bisnis mereka untuk memperoleh bakat baru. Mendapatkan studio baru tidak hanya berarti lebih banyak sumber daya untuk pengembangan pihak pertama, tetapi juga janji akan lebih banyak hal eksklusivitas. Insomniac Games pernah merilis game untuk berbagai platform seperti Sunset Overdrive untuk Xbox One. Namun, sejak Insomniac diakuisisi oleh Sony pada 2019, studio game tersebut hanya merilis PlayStation secara eksklusif. Sementara memperoleh bakat baru adalah rencana bisnis yang baik untuk memastikan monopoli atas industri game, Nintendo tampaknya telah mengambil jalan yang berbeda.
Nintendo sendiri sering dikritik karena praktiknya yang tidak terlalu ramah konsumen. Hal ini membuat penolakannya untuk mengakuisisi studio untuk membeli pesaing mereka agak tidak terduga. Banyak penggemar mungkin akan melihat berita ini sebagai jaminan bahwa Nintendo mewakili kepentingan terbaik para pengikutnya.
Namun, Nintendo bisa dibilang memiliki kekayaan intelektual pihak pertama terkuat di antara semua peserta dalam perang konsol. Mempertimbangkan hal ini, dapat dimengerti mengapa studio merasa aman dengan eksklusifnya yang ada.