Last Oasis kembali online dan terlihat lebih stabil

Last Oasis tidak mengawali peluncurannya dengan sangat baik pada saat Early Access bulan Maret. Server MMO ambisius menunjukkan tanda-tanda penurunan dengan cepat, dengan banyaknya pemain yang tidak bisa menghabiskan waktu lebih dari beberapa menit dalam game sebelum mereka akhirnya dikeluarkan dari server. Tanpa penanganan yang sederhana, developer Donkey Crew memutuskan bahwa game ini akan offline sementara dan melakukan refund.
Selama akhir pekan, server kembali online untuk diuji coba publik. Semua yang terjadi saat peluncuran sudah dihilangkan, jadi pemain bisa merasakan awal yang baru. Uji coba berlangsung dengan baik berdasarkan update yang di post pada hari Minggu, dan server dibiarkan berjalan semalaman. Jadi mungkin sekarang sudah aman untuk kembali lagi.
Donkey Crew juga menjelaskan apa yang sebenarnya berjalan salah. Pemain melaporkan bahwa mereka tertahan di world map, awalnya hanya sebagian pemain, tapi laporan terus bertambah dan server semakin tidak stabil. Pemain akhirnya terjebak dalam antrian atau bahkan tidak dapat masuk sama sekali, dan server mulai mati.
Server mati bukan karena adanya bug, itu merupakan fail-safe yang terjadi karena sesuatu terjadi berdampak pada ketidak konsistenan server, yang membuatnya mematikan secara otomatis dan mencoba reboot untuk membenarkannya. Tetapi database menjadi lambat sehingga server tidak bisa menverifikasi, dan memaksa mereka untuk menutup semua secara bersamaan.
Ini juga mengungkapkan masalah lain, seperti lobby dan antrian tidak optimal untuk banyak pemain masuk kedalam game. Beckend tidak dapat menagani semua permintaan yang dikirimkan oleh client. Dan bug yang membuat pemain tertahan di antrian memperburuk hal ini karena terus meng-spam, beckend dengan permintaan yang banyak.
Itu terdengar seperti masalah yang besar, dan tidak diragukan lagi sangat melelahkan untuk tim. Tapi sepertinya masalah tersebut sudah diperbaiki.